Perhatian dunia tertuju ke Turki. Beberapa hari ini, publik dihebohkan dengan terungkapnya sebuah misteri yang terkandung dalam Injil berusia 1500 tahun yang tersimpan di Turki.
Yang membuat heboh, Injil kuno itu mengungkap sebuah fakta yang mengguncang keimanan, terutama bagi umat Kristiani. Betapa tidak. Injil Barnabas itu mengajarkan ajaran yang berbeda dibanding doktrin Kristen dunia
Berita tentang Injil kuno yang mengungkap tentang Nabi Muhammad yang diutus untuk menjadi Nabi ternyata sudah sangat lama diberitakan oleh seorang Yesus di Bibel / Injil kuno.
Injil kuno yang berumur 1.500 tahun ini telah mengungkap tentang hal tersebut. Saat ini Injil kuno tersebut sudah tersimpan selama 12 tahun didalam sebuah brankas barang bukti di pengadilan Turki.
Menteri Budaya dan Wisata Turki Ertugrul Gunay menerangkan, bahwa saat ini pihak Vatikan sangat ingin sekali melihat Injil kuno tersebut, bahkan Paus Benediktus XVI juga sangat berharap bisa melihatnya langsung.
Dalam sebuah kutipan Daily Mail, Ahad (26/2), diterangkan mengenai Injil kuno tersebut bernilai lebih dari 22 juta dollar AS, didalam Injil kuno tersebut berisi mengenai prediksi Yesus tentang kedatangan Nabi Muhammad. Tetapi, bertahun-tahun berita tentang hal itu ditutup-tutupi.
“Sejalan dengan pandangan Islam, kitab Injil kuno juga menjelaskan bahwa Yesus hanyalah seorang manusia biasa, bukan sosok Tuhan,” jelasnya.
Hal ini, ungkap Gunay, tentu isi Injil kuno tersebut menolak dengan tegas konsep trinitas. Dikatakan bahwa Yesus atau Nabi Isa juga pernah ditanya oleh seorang pendeta pada sebuah pertanyaan tentang siapa yang dinyatakan sebagai mesiah. Lalu, Nabi Isa atau Yesus menjawab dengan tegas, Muhammad adalah nama yang diberkati. Pada bagian lainnya, Yesus menepis anggapan jika dirinyalah seorang mesiah, sebeliknya ia tetap merujuk pada seorang keturunan dari bani Ismail.
Laporan Daily Mail menyebutkan, Muslim mengklaim kitab yang disebut Gospel of Barnabas itu merupakan kitab lain dari empat kitab yang ada, yaitu Markus, Matius, Lukas dan Yohanes. Barnabas secara tradisional dikenal sebagai pendiri gereja pada masa awal kristen. Gunay menambahkan, Vatikan sudah menyatakan dengan secara resmi untuk meminta melihat Bibel kuno tersebut.
Ia mengisahkan, kitab itu ditemukan saat terjadi operasi antipenyelundupan pada 2000. Pihak berwenang Turki menyitanya dari sebuah jaringan penyelundupan yang dikenal menyelundupkan berbagai barang berharga, termasuk Bibel dan artefak. Saat ini Bibel kuno dan artefak tersebut disimpan di pengadilan Ankara sebagai barang bukti.
Menurut Gunay, selanjutnya barang itu diserahkan ke Ankara Ethnographi Museum dan diperlihatkan kepada publik. Meski, ada keraguan mengenai keaslian Bibel yang disimpan di Ankara itu. Ihsan Ozbek, seorang pastor Protestan, mengatakan bahwa versi kitab ini dalam keterangan Gunay berasal dari abad kelima atau keenam Masehi, padahal, ucap dia, Barnabas hidup pada abad pertama.
“Salinan Bibel di Ankara kemungkinan ditulis oleh salah
satu pengikut Barnabas,” kata Ozbek kepada surat kabar Turki, Today Zaman. Karena ada jeda waktu 500 tahun antara masa kehidupan Barnabas dan penulisan salinan kitab, imbuh dia, Muslim bisa jadi akan kecewa karena salinan itu tak terkait dengan keyakinan mengenai apa yang ingin mereka temukan dalam Bibel kuno tersebut.
Ia menyimpulkan, tak ada kaintan antara salinan di Ankara dengan isi Gospel of Barnabas. Tapi, semuanya akan terungkap melalui pembuktian dengan menggunakan teknologi. Profesor Teologi, Omer Faruk Harman, mengatakan, umur sebenarnya Bibel kuno tersebut bisa tersingkap dengan metode sainstifik dan tentu akan diketahui siapa yang menuslinya, Barnabas atau pengikutnya.
Hal yang sangat lucu atas ucapan dari Pastor Ihsan Ozbek adalah ia sudah berani membuat analias sendiri sebelum fakta pembuktian mengenai Bibel tersebut berjalan, sedangkan ia belum pernah melihat isi dari Bibel kuno tersebut. Terkesan sekali ada ketakutan pihak kristen jika Bibel kuno itu mengungkapkan kebenaran mengenai Islam dan kedatangan Nabi Muhammad Saw.
pemerintah Turki telah mengkonfimasi sebuah injil kuno yang diprediksi berusia 1500 tahun. Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Bahkan Alkitab rahasia ini memicu minat yang serius dari Vatikan. Paus Benediktus XVI mengaku ingin melihat buku 1.500 tahun lalu. Sebagian orang memprediksi Injil ini adalah Injil Barnabas, yang telah disembunyikan oleh Turki selama 12 tahun terakhir.
Menurut mailonline, injil yang ditulis tangan dengan tinta emas itu menggunakan bahasa Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus sehari-hari. Dan di dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah Yesus.
Injil kuno berusia 1.500 tahun ini bersampu kulit hewan, ditemukan polisi Turki selama operasi anti penyeludupan di tahun 2000 lalu. Alkitab kuno ini sekarang di simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Sebuah fotokopi satu halaman dari naskah kuno tulisan tangan Injil ini dihargai 1,5 juta poundsterling. Menteri Budaya dan Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay mengatakan, buku tersebut bisa menjadi versi asli dari Injil. Dan sempat tersingkir akibat penindasan keyakinan Gereja Kristen yang menganggap pandangan sesat kitab yang memprediksi kedatangan penerus Yesus.
Gunay juga mengatakan Vatikan telah membuat permintaan resmi untuk melihat kitab dari teks yang kontroversial menurut keyakinan Kristen ini. Kitab ini berada diluar pandangan iman Kristen sesuai Alkitab Injil lain seperti Markus, Matius, Lukas dan Yohanes.
Penemuan Injil kuno yang memprediksi kedatangan Nabi Muhammad telah memunculkan kontroversi, terutama yang terkait dengan kesamaannya dengan Alquran maupun kontroversi seputar keasliannya.
Menurut Laman Al-Arabiya, meskipun spekulasi tentang kitab kuno yang diduga sebagai Injil Barnabas itu meramalkan kedatangan Islam, namun sejauh ini tidak ada bukti yang menegaskan hipotesis tersebut.
Walau Injil Barnabas “mengakui” kedatangan Islam dan Nabi Muhammad SAW, namun skeptisisme tetap muncul karena kontradiksinya dengan Alquran. “Sebab, sebagian besar studi tentang kitab ini menyatakan Injil Barnabas hanya kembali ke 500 tahun yang lalu. Sementara, Alquran telah ada sejak 1400 tahun silam,” demikian tulis Al-Arabiya, Senin (27/2).
Adanya kontradiksi inilah yang menjadi alasan utama mengapa para sarjana Arab mengabaikan terjemahan bahasa Arab Injil tersebut, yang diterbitkan 100 tahun lalu. Sebagaimana diulas secara rinci oleh penulis dan pemikir Mesir, Abbas Mahmoud Al-Akkad.
Dalam sebuah analisis yang ditulisnya pada 26 Oktober 1959 di surat kabar Al-Akhbar, Akkad mengatakan deskripsi neraka dalam Injil Barnabas didasarkan pada informasi yang relatif baru yang tidak tersedia pada saat di mana teks itu seharusnya ditulis. “Sejumlah deskripsi yang tertulis dalam Injil itu merupakan kutipan orang-orang Eropa dari sumber-sumber Arab,” ungkapnya.
Akkad menambahkan, kisah Injil Barnabas tentang bagaimana Yesus mengabarkan tentang munculnya Nabi Muhammad kepada kerumunan ribuan pengikutnya amat sulit dipercaya. Injil ini, kata dia, mengandung beberapa kesalahan yang begitu vulgar, baik bagi Yahudi, Kristen, maupun Muslim.
Misalnya, sambung Akkad, kitab itu mengatakan ada sembilan lapis langit dan yang kesepuluh adalah surga. Sementara dalam Alquran hanya ada tujuh lapis langit. Juga klaim Injil yang menyatakan perawan Maria tidak merasakan sakit saat melahirkan Yesus. Padahal, dalam Alquran disebutkan Maryam menderita kesakitan saat melahirkan putranya.
Menurut Injil (Barnabas), Yesus mengatakan kepada imam Yahudi bahwa dirinya bukan Mesiah dan Mesiah sesungguhnya adalah Muhammad SAW. “Ini berarti ada penolakan atas keberadaan Mesiah, yang tak lain adalah Yesus sendiri. Dengan demikian, seolah-olah Yesus dan Muhammad tampak seperti satu orang yang sama,” kata Akkad.
Kitab Injil ini juga berisi informasi yang tidak memiliki kredibilitas sejarah, seperti adanya tiga tentara—masing-masing terdiri dari 200.000 tentara—di Palestina. Sedangkan seluruh penduduk Palestina sekitar 2.000 tahun lalu, tidak mencapai 200.000. Tragisnya, Palestina saat itu diduduki oleh Romawi, dan tak mungkin diizinkan memiliki bala tentara sendiri.
Demikian pula, lanjut Akkad, kalimat terakhir dalam Bab 217 yang menyatakan bahwa tubuh Yesus dibebani 100 pon batu. “Ini menegaskan bahwa Injil tersebut ditulis baru-baru ini, karena penggunaan pon sebagai satuan berat untuk pertama kali dilakukan oleh Dinasti Ottoman, dalam sebuah eksperimen dengan Italia dan Spanyol. Dan kata-kata “pon” tidak pernah dikenal pada masa Yesus,” paparnya.
Menurut Akkad, salah satu fakta paling mencolok yang disebutkan dalam Injil Barnabas terdapat dalam Bab 53, yang mengatakan bahwa pada Hari Kiamat bulan akan berubah menjadi balok darah. Dan pada hari kedua, darah ini akan menetes ke bumi seperti embun. Kemudian pada hari ketiga, bintang-bintang akan bertempur laksana serdadu perang.
“Berdasarkan sejumlah penelitian, Injil Barnabas ditulis pada Abad Pertengahan oleh seorang Yahudi Eropa yang cukup akrab dengan Alquran dan Injil. Dia kemudian mencampur-adukkan fakta dan opini dari berbagai sumber, tanpa diketahui motif dan tendensinya,” tandas Akkad.
Antara Pendeta Buhaira, Kerasulan Muhammad, Injil Kuno, dan Kristen Suriah
Saat Muhammad SAW berusia 12 tahun, Abu Thalib — sang paman — hendak melakukan ekspedisi niaga dari Makkah ke Syam (Suriah). Melihat sang paman akan pergi jauh, Muhammad berkata, “Paman, mengapa kau tak mengajakku? Aku tidak memiliki pelindung selain dirimu.”Abu Thalib pun tak tega meninggalkan keponakan kesayangannya seorang diri di Makkah. Ia lalu mengangkat tubuh Muhammad dan mendudukkannya di atas hewan tunggangan. Kafilah dagang dari Quraisy pun menempuh perjalanan darat menuju Syam.
Hingga akhirnya, kafilah itu tiba di sebuah tempat pertapaan di Bushra, antara Syam dan Hijaz. Di sana mereka bertemu dengan seorang rahib bernama Buhaira. Sang rahib takjub menyaksikan anak laki-laki yang bernama Muhammad itu.
Betapa tidak, awan selalu bergerak memayungi ke mana pun Muhammad kecil melangkah. Sang rahib pun segera menghampiri calon nabi dan rasul terakhir itu. Buhaira memeriksa sekujur tubuh Muhammad untuk melihat tanda-tanda kenabian yang diterangkan dalam kitab-kitab suci terdahulu.
Ia akhirnya menemukan tanda kenabian itu di punggung Muhammad, di antara kedua pundaknya, lalu ia mencium tanda itu. Menyaksikan tanda-tanda kenabian itu, sang rahib pun berpesan kepada Abu Thalib agar menjaga keponakannya itu dengan hati-hati, karena dia adalah calon rasul yang dinanti umat manusia.
Prediksi Buhaira dari Kota Bushra itu menjadi kenyataan. Ketika menginjak usia 40 tahun, Muhammad memperoleh wahyu saat menyendiri di Gua Hira. Nabi Muhammad menjadi rasul penutup bagi umat manusia yang hidup di akhir zaman.
***
Baru-baru ini, Pemerintah Turki mengumumkan penemuan Injil kuno yang berusia 1500 tahun. Yang mencengangkan, Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.
Menurut mailonline, injil yang ditulis tangan dengan tinta emas itu menggunakan bahasa Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus sehari-hari. Dan di dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah Yesus.
Injil kuno berusia 1.500 tahun ini bersampu kulit hewan, ditemukan polisi Turki selama operasi anti penyeludupan di tahun 2000 lalu. Alkitab kuno ini sekarang di simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Komunitas Kristen Suriah mengklaim kepemilikan injil kuno tersebut. Komunitas itu telah mengirim surat resmi kepada Menteri Kebudayaan Turki, Ertugrul Gunay untuk mengembalikan kitab suci tersebut kepada mereka.
Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna mengatakan, Alkitab bersejarah memiliki makna material yang besar bagi umat Kristiani. “Jika Turki tidak menyerahkannya, maka ia meminta Turki membuka akses bersama dengan membangun museum di distrik Midyat, Suriah,” ujarnya kepada Hurriyet Daily News, Jumat (2/3).
***
Sebenarnya, siapakah Komunitas Kristen Suriah ini? Komunitas Kristen Suriah ini adalah penganut Kristen ortodok di wilayah Arab mulai dari Libanon, Suriah, hingga perbatasan Turki. Penganut Kristen ini telah menggunakan bahasa Aramik sejak awal berdirinya gereja mereka.
Karena itu mereka meyakini injil yang dipamerkan di Turki adalah bagian dari sejarah mereka. “Banyak biara-biara pada awal Kristen di wilayah Suriah di tenggara Turki, telah dijarah oleh Turabidin. Karena itu kami minta agar Injil kuno itu dikembalikan,” Kepala Budaya Komunitas Kristen Suriah, Sabo Hanna kepada Hurriyetdaily, Jumat (2/3).
Kelompok Kristen Suriah ini telah menyebar hingga ke Eropa, kurang lebih delapan perwakilan komunitas ini diseluruh eropa. Kelompok Kristen ini juga menyebar di Asia Kecil dengan kitab teks Yunani dan bahasa Aram. Meski begitu, belum dilakukan penelitian secara mendalam apakah Injil ini benar memiliki keterkaitan dengan Kristen Suriah.
Injil kuno berusia 1500 tahun menjadi perhatian, setelah dipublikasikan oleh pemerintah Turki. Kontroversi injil ini pun muncul, ketika isi dari ajaran injil ini yang meyakini Yesus sebagai Nabi. Dan memprediksi akan kedatangan Nabi Muhammad SAW, setelah Yesus.
Penemuan itu juga bahkan menarik perhatian Vatikan. Pemerintah Turki telah mengkonfirmasi permintaan Paus Benediktus sebagai pemimpin tertinggi Vatikan untuk meneliti injil ini. Diyakini injil berusia 1500 tahun ini adalah manuskrip terakhir dari ajaran Barnabas tentang Keesaan Tuhan dan Kenabian Yesus.
Inilah Isi Injil Barnabas Tentang Kerasulan Muhammad SAW
Penemuan Injil kuno yang diyakini berusia 1500 tahun telah membuat heboh. Yang membuat gempar, Injil kuno tersebut ternyata memprediksi kedatangan Nabi Muhammad SAW sebagai penerus risalah Isa (Yesus) di bumi.Sebagian orang memprediksi injil tersebut adalah Injil Barnabas. Menurut mailonline, injil yang tersimpan di Turki itu ditulis tangan dengan tinta emas menggunakan bahasa Aramik. Inilah bahasa yang dipercayai digunakan Yesus sehari-hari. Dan di dalam injil ini dijelaskan ajaran asli Yesus serta prediksi kedatangan penerus kenabian setelah Yesus. Alkitab kuno ini sekarang di simpan di Museum Etnografi di Ankara, Turki.
Dalam Injil Barnabas memang diungkapkan tentang akan datangnya Rasul bernama Muhammad SAW, setelah Nabi Isa. Berikut ini isi Injil Barnabas yang menyebut tentang Nabi Muhammad:
- Bab 39 Barnabas: ”Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita… Tiada Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya”.
- Bab 41 Barnabas: “Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga ‘Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah…”
- Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad. ”Oh, Muhammad Tuhan bersamamu…”
- Bab 97: Yesus menjawab, “Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: ‘Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk… Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa mengutukmuu akan dikutuk..”
- Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. Dan orang-orang akan percaya bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa. ”Tetapi Muhammad akan datang… Rasul Allah yang suci,” kata Nabi Isa. Nama Nabi Muhammad juga disebut pada Bab 136, 163, dan 220. Isi Injil Barnabas di atas dikutip dari barnabas.net.
Menurut Laman Al-Arabiya, meskipun spekulasi tentang kitab kuno yang diduga sebagai Injil Barnabas itu meramalkan kedatangan Islam, namun sejauh ini tidak ada bukti yang menegaskan hipotesis tersebut.
Walau Injil Barnabas “mengakui” kedatangan Islam dan Nabi Muhammad SAW, namun skeptisisme tetap muncul karena kontradiksinya dengan Alquran. “Sebab, sebagian besar studi tentang kitab ini menyatakan Injil Barnabas hanya kembali ke 500 tahun yang lalu. Sementara, Alquran telah ada sejak 1400 tahun silam,” demikian tulis Al-Arabiya, Senin (27/2).
Adanya kontradiksi inilah yang menjadi alasan utama mengapa para sarjana Arab mengabaikan terjemahan bahasa Arab Injil tersebut, yang diterbitkan 100 tahun lalu. Sebagaimana diulas secara rinci oleh penulis dan pemikir Mesir, Abbas Mahmoud Al-Akkad.
Dalam sebuah analisis yang ditulisnya pada 26 Oktober 1959 di surat kabar Al-Akhbar, Akkad mengatakan deskripsi neraka dalam Injil Barnabas didasarkan pada informasi yang relatif baru yang tidak tersedia pada saat di mana teks itu seharusnya ditulis. “Sejumlah deskripsi yang tertulis dalam Injil itu merupakan kutipan orang-orang Eropa dari sumber-sumber Arab,” ungkapnya.
Seorang pendeta Protestan Ihsan Ozbek mengatakan Injil itu berasal dari abad ke-5 atau ke-6. Sementara Barnabas, yang merupakan pemeluk pertama Kristen hidup pada abad pertama.
“Salinan Injil di Ankara mungkin telah ditulis ulang oleh salah seorang pengikut Barnabas,” kata dia. Sebab, lanjutnya, ada jeda 500 tahun antara Barnabas dan penulisan salinan Inkjil. “Umat Islam mungkin akan kecewa bahwa Injil ini tidak ada hubungannya dengan injil Barnabas,” ujarnya.
Sementara Profesor Omer Faruk menilai Injil kuno itu perlu ditelusuri lebih lanjut guna memastikan Injil itu dibuat oleh Barnabas atau pengikutnya.
Paus Ingin Ungkap Rahasia Injil Kuno Berusia 1500 Tahun
Paus Benediktus XVI telah membuat permintaan untuk mengungkap rahasia Alkitab kuno berusia 1500 tahun. Permintaan resmi itu telah disampaikan Vatikan kepada pemerintah Turki, senin (27/2).
Vatikan ingin mengungkap kontroversi Injil ini dengan
ajaran dan dogma Kriten juga dibanding injil lain. Menteri Budaya dan
Pariwisata Turki, Ertugrul Gunay telah mengkonfirmasi permintaan Vatikan
ini.Injil yang ditulis dengan tinta emas ini menggunakan bahasa Aramik,
bahasa yang dipercayai digunakan Yesus. Alkitab berusia 1.500 tahun
tersebut diduga, adalah Injil Barnabas dan bernilai lebih dari 20 juta
dolar AS.Pemerintah Turki telah menyembunyikan injil ini selama 12 tahun
terkahir. Buku itu ditemukan oleh polisi Turki dalam operasi
anti-penyelundupan pada tahun 2000 dan terus dijaga selama 10
tahun.Alkitab ini jauh berbeda dengan empat injil utama Kristen, Markus,
Matius, Lukas dan Yohanes. Hal itu dikarenakan, Alkitab ini berisi
prediksi kedatangan seorang nabi setelah Isa (Yesus). Dan dianggap
inilah ajaran versi asli Injil.Selain itu, adalah versi yang lebih
konsisten dengan keyakinan Islam dari Kristen. Alkitab ini menolak dogma
Tritunggal dan Penyaliban. Hal ini juga menggambarkan Yesus menolak
Mesias dan mengklaim penerusnya berasal dari keturuan Ismael
(Arab).Pendeta Protestan, Ihsan Oznek membantah keaslian isi Alkitab
ini, Dia mengatakan bahwa St. Barnabas hidup pada abad pertama dan
merupakan salah satu rasul Yesus, yang berbeda dengan versi Injil ini
yang berasal dari abad kelima. Namun menurut, Profesor Teologi, Omer
Faruk Harman untuk membuktikan keaslian dan umur dari Alkitab ini adalah
dibuktikan dengan scan secara ilmiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar